Ketika aku sepi sendiri,
saat itulah kamu datang dan masuk dalam duniaku. Inilah alasan mengapa aku selalu memikirkanmu dan selalu ingin menuliskan tentangmu, walau kamu tak pernah tau. Hari-hariku indah bersama
setiap kata-kata yg kamu ucapkan. Tanpa aku sadari, setelah beberapa lama kita
jalani bersama, tanpa ada ikatan apa-apa. Aku, kamu adalah kita yang bahagia
bersama. Kamu membuat aku tersenyum, seringkali kamu masuk kedalam setiap malam
di mimpiku tanpa permisi, aku memimpikanmu setiap malam yg berturut-turut.
Mungkin karena aku terlalu merindukanmu. Tanpa kamu sadari, aku sering
memanndangmu dari kejauhan, melihat setiap indah senyuman dari bibirmu, melihat
sikapmu yg kadang lucu dan membuatku tertawa dengan sendirinya. Kamu indah
dimataku, kamu adalah sosok yg aku dambakan selama ini. Kamu datang tiba-tiba
dan membuatku mempunyai rasa yg istimewa dan tak biasa padamu. Kadang, saat aku
memandangmu dari kejauhan tiba-tiba kamu memandangku dengan matamu yg indah
itu, hilanglah semua rintihan sakit dihatiku, aku gugup jantungku berdebar
kencang. Tak kuasa aku berlama-lama bertatapan denganmu. Ketika aku dan kamu
dalam jarak yg dekat, aku serasa mati gaya tak tau harus berbuat apa, kamu
terlalu indah. Rasanya aku akan pingsan dan serasa tidak berpijak dibumi karena
pesonamu yg menggetarkan hatiku. Aku ingin kamu memberi status pada semua ini,
tetapi aku tidak memaksa. Setiap pesan singkat darimu juga membuatku senang,
aku tersenyum membacanya, kau tanyakan aku banyak hal dan kau tanyakan tentang hidupku seolah kau ingin tau semua tentangku, dan kadang pertanyaan-pertanyaan dan permintaan anehmu membuatku
illfeel tapi tak apalah, aku tetap bahagia. Kesalahanmu padaku banyak, tapi aku
tidak memikirkannya, aku selalu berusaha memaafkanmu karena kau orang yg aku sayang,
tidak akan pernah bisa aku marah padamu. Aku selalu memaafkan. Aku tidak bisa membencimu, benar-benar tidak bisa. Tak ada alasan aku untuk benci denganmu. Kamu seringkali meminta maaf padaku, selalu aku maafkan, karena aku ingin tetap bersamamu.
Setelah cukup lama aku dan
kamu saling mengenal, rasa rindu itu selalu ada disaat aku tidak bertemu atau
tidak melihat senyumanmu walau hanya satu hari. Kamu telah membuat aku
menumbuhkan rasa yg tidak biasa, kamu yg membuat aku hanyut dalam pesonamu.
Dunia memang bukan hanya milikku, masih banyak orang lain yg menempatinya,
tetapi hatiku hanya kamu yg mampu membuatku jatuh hati. Setiap saat aku merasa
kesepian, aku selalu memikirkanmu, dimana kamu sekarang, sedang apa dan
bagaimana keadaanmu. Aku memang sudah dibuat berbunga-bunga olehmu, perasaanku
yg tak biasa membuatku tak tau arah bagaimana harus mengungkapkannya. Ini
rahasiaku, rahasia tentang bagaimana aku mengagumimu. Pertemuan yg membuat aku
dan kamu saling mengenal, aku tak tau apakah ada niatmu untuk bahagia
bersamaku. Hari terus berlalu, aku dan kamu semakin menjauh, mungkin ada sosok
yg lain yg lebih dari aku yang membuatmu lebih ceria. Aku memang tidak
sempurna, aku hanyalah seorang gadis biasa yg tidak popular. Aku yg tidak bisa menjadi seperti yg kamu inginkan, Aku hanya siswi biasa di sekolah, tujuanku ada disana hanya untuk mencari ilmu bukan untuk menjadi terkenal atau untuk ajang eksis-eksisan, bahkan aku tidak menunjukkan dan menampilkan bakatku di depan umum, aku ini bukan apa-apa, Aku yang mempunyai
banyak kekurangan, aku memang apa adanya, beginilah aku yg sederhana. Aku bahagia menjadi diriku sendiri. Mungkin
kamu menemukan sosok yg sempurna sehingga aku kau tinggalkan. Mana janjimu akan
menjagaku? Mana janjimu? Mana? Aku rindu saat kau bilang kau merindukanku.
Kini tak ada satu pesan
singkatpun darimu, kau mungkin sudah lupakan aku. Tak ada lagi
pertanyaan-pertanyaan anehmu yg kau lontarkan padaku, tak ada lagi sifatmu yg
selalu ingin tau tentangku. Apa kau meninggalkan aku dengan alasan karena
kekurangku? Entahlah.
Tak ada lagi kamu yg membuat hari-hariku berarti, kamu menjauhiku tanpa aku tau apa alasanmu. Sungguh aku merasa kehilangan sosokmu yg dahulu, yg bisa membuat aku ceria. Tak ada lagi pelangi yg indah disetiap hari-hariku, perasaan ini terlalu dalam, aku terlalu larut olehnya. Apa aku kurang baik padamu? Aku rasa bukan itu alasanmu. Kamu telah temukan yg lain yg mungkin mendekati kata "sempurna".
Apa salahku? Tolong jelaskan, ketika aku bertanya itu padamu kamu menjawab kalau aku tidak punya salah apa-apa, justru kamu yg mempunyai banyak kesalahan padaku. Aku tidak ingin hubungan kita menjadi tidak baik, aku ingin kita baik-baik saja tanpa ada yg dibuat kecewa. Mungkin ini salahku juga yg terlalu berharap padamu, terlalu mencintaimu. Salahku karena aku sendiri yg menyakiti hatiku dengan tetap bertahan dengan keadaan seperti ini. Salahku juga karena telah jatuh hati padamu yg seharusnya ini tidak boleh terjadi. Mungkin rasaku yg salah untukmu, aku seharusnya tidak boleh mempunyai perasaan ini padamu. Sehingga ini semualah yg membuatku terluka karena mungkin perasaan ini hanya aku yg merasakannya. kamu tidak punya rasa yg sama denganku. Pertemuan atau perpisahan kitakah yg salah? Atau rasaku yg salah? Atau mungkin keindahanmu yg salah? Entahlah. AKu terus memikirkanmu yg kamu sendiri tidak memikirkanku. Mungkin aku yg terlalu terbawa perasaan, aku yg selalu menggunakan hatiku, aku terlalu sering dengan perasaan. Ketika aku sibuk dengan urusanku aku seolah sejenak terlupa denganmu, namun setelah itu aku kembali teringat padamu. Aku benar-benar tidak bisa melepaskanmu. Padahal, aku tidak berhak untuk tidak merelakanmu dengan yg lain, aku bukan siapa-siapa untukmu. Namun rasaku terlanjur untukmu, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku terlalu lemah untuk hal ini, perasaanku terlalu kuat padamu. Aku dikuasai perasaan cinta yg dalam sementara itu kamu tidak merasakannya. Aku terhanyut dalam ketidakpastian, kamu yg membuatku begini. Awalnya, mungkin kamu tidak berniat untuk membuat aku jatuh cinta padamu, tetapi perasaan cintaku hadir setelah lebih lama mengenalmu.
Jujur, aku sangat
merindukanmu, kau perlahan menjauh lalu pergi tanpa permisi meninggalkan aku
dan perasaanku yg terlanjur tumbuh karena terbuai oleh pesonamu. Kau kejam
sekali, tidak bertanggung jawab dengan apa yg telah kamu perbuat padaku
sehingga aku punya rasa yg berbeda denganmu. Disaat detik-detik perpisahan
kita, kamu tidak mengucapkan sepatah katapun, kamu tidak perduli padaku. Bagaimana
dengan perasaanku ini? Perpisahan ini tak kau buat berkesan, karena hubungan
aku dan kamu semakin mejauh, rupanya seperti itu caramu berpamitan denganku. Dengan
pelahan menjauhiku lalu pergi tanpa mengucapkan apapun. Apabila kamu jauh
disana tak akan mengingatku lagi, mana tanggung jwabmu atas semua rasa yg telah
kamu tumbuhkan dihatiku? Kamu jahat, kejam. Jangan pernah mendekatiku bila akhirnya hanya utuk menyakiti, mungkin kamu tidak sadar dan tidak tau aku telah tersakiti, aku tersakiti karena kamu yg memberikan harapan kosong padaku. Apa kau mendekatiku hanya untuk mempermainkan perasaanku? Entahlah
Mungkin, ini adalah akhir dari segalanya, akhir dari perkenalan dan pertemuan kita, aku tidak sempurna untukmu. Aku tidak berarti apa-apa dimatamu. Kini, tak ada lagi senyumanmu yg menghiasai hari-hariku, tak ada lagi tatapan matamu yg indah yg bisa aku lihat, tak ada lagi sosokmu dihadapanku, tak ada lagi kamu disini, akankah ini hampa? Tak ada lagi langkah kakimu yg sedang berjalan, tak ada lagi kedatanganmu yg aku tunggu di sekolah. Aku menyayangimu, aku mencintaimu, aku merindukanmu, aku mengenangmu, aku mengingatmu, tetapi kamu tidak? Yang tulus menyayangiku hanyalah orangtua dan keluargaku. Aku memang pantas untuk kau tinggalkan setelah kau datang padaku, disaat kamu membutuhkan bantuan akulah yg kau datangi dan aku selalu ada untukmu. Tetapi disaat aku benar-benar membutuhkanmu kamu telah menemukan yg lain. Aku menyebutkan namamu disetiap doa-doaku, Tuhan tau apa yg aku minta, Tuhan mendengarkan semua ceritaku tentangmu. Kau tak pernah tau, perasaanku terlanjur dalam kepadamu. Aku harus bagaimana? Kau bukan milikku. Jika Tuhan mengizinkan aku untuk bahagia bersamamu, semua yg hilang pasti dapat kembali lagi. Air mataku mungkin tidak memberi pengaruh apa-apa terhadapmu, telah banyak air mata yg aku keluarkan, air mataku ini tidak dapat mengubah keadaan. Aku bersedih, aku menangis karena kamu, ini bukan salahmu, ini salahku yg menyimpan perasaan terhadapmu sehingga aku menjadi seperti ini. Tuhan tau, aku menangisimu, tetapi kau tak pernah tau. Aku tidak boleh banyak berharap padamu, karena itu akan membuatku semakin tersakiti. Sekali lagi aku tegaskan, ini bukan salahmu. Kamu mungkin inginkan yg lain, bukan diriku. Aku harus terima itu bagaimanapun sakitnya aku. Demi kebahagiaanmu, aku tidak dapat memaksakan kehendakku.
Mungkin ini memang takdir dari Tuhan, yg aku berharap dapat mengubahnya. Aku ingin kebahagiaan, bahagia itu bukan sederhana, tetapi luar biasa. Bahagia adalah ketika aku dan kamu menjalin hubungan yg baik seperti dulu walau tanpa status apapun, bukan seperti sekarang yg semakin hari semakin renggang, semakin hari semakin menjauh, dan semakin hari semakin menghilang.
Kamu pergi sebelum kamu
tau perasaanku, dan sepertinya kamu memang tidak mau tau tentang semua rasaku.
Kamu hanya mempermainkan perasaanku, memberi kenangan yg indah dan membuatku
tersenyum setelah itu kamu pergi meninggalkan semua ini dan kau temukan yg
lain. Aku tidak memaksa kamu untuk membalas perasaanku, setidaknya kau pergi
dengan meninggalkan kesan yg baik padaku, namun sepertinya itu tidak terjadi.
Mungkin, karena aku yg terlanjur terlalu mencintaimu sehingga aku sangat sulit untuk melepaskanmu dan jauh darimu, mungkin itu adalah sebabnya juga aku tidak ingin kamu temukan yg lain yg belum tentu seperti yg kamu inginkan. Aku hanya mampu mencintaimu dari kejauhan, tanpa kau tau dan tanpa aku ungkapkan. Aku tak pandai merangkai kata, aku tak pandai membuat puisi-puisi yg bersajak romantis, aku hanyalah aku, yg bisa aku berikan hanyalah hatiku untukmu. Aku memang tidak sempurna, tetapi semua rasaku untukmu adalah sempurna. Adakah seseorang yg bisa menerima ketidaksempurnaanku? Entahlah.
Kamu telah membuatku benar-bernar sakit hati, hilang sudah harapanku padamu. Maafkan aku yg terlanjur mencintaimu. Aku janji, aku takkan berharap lagi padamu. Selamat berbahagia dengan yg lain :')
Selamat tinggal, terimakasih atas semua kenangannya, terimakasih atas harapan kosong yg telah kamu berikan, terimakasih telah mengajariku arti kesabaran yg sia-sia, terimakasih karena kamu
sudah meninggalkanku dan perasaanku.